Suara.com - Pascakematian Mahsa Amini, tidak hanya masyarakat umum yang berdemonstrasi, namun kampus-kampus perguruan tinggi di Iran juga turut menjadi garis terdepan aksi massa.
Berbagai slogan dan aspirasi diteriakkan dari kampus, lalu disambut dengan turun ke jalan. Mahasiswa memimpin pergerakan menentang pemerintah, meskipun pada akhirnya selalu berujung pada tindakan represif aparat.
Untuk diketahui, kematian Mahsa Amini, seorang gadis berusia 22 tahun setelah ditangkap oleh polisi moral Iran berkaitan dengan pemakaian hijabnya yang dianggap tidak tepat. Gelombang protes pun terus bergulir, terutama dari beberapa perempuan.
Mereka turun ke jalan sembari melakukan beberapa aksi. Ada yang berorasi, ada yang memilih untuk menggunting rambutnya, dan ada pula yang melepaskan hijab mereka.