Suara.com - "Kerumunan datang dari dua arah, banyak orang berjatuhan, dan saya kehilangan teman saya," kata Nathan Taverniti sambil menangis. Dia adalah saksi mata tragedi di Itaewon, Korea Selatan.
Nathan datang bersama tiga temannya. Satu di antaranya, meninggal dunia. Kepolisian Korea Selatan sedang menyelidiki apa yang menyebabkan pengunjung acara Halloween berdesak-desakan di satu ruas jalan sempit di ibu kota, Seoul pada Sabtu malam (29/10) yang mengakibatkan setidaknya 154 orang meninggal dunia.
Sementara Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duck Soo, berjanji akan memastikan penyelidikan menyeluruh atas tragedi Halloween di daerah Itaewon, Seoul, yang telah menewaskan lebih dari 150 orang.
Pihak berwenang mengonfirmasi pada Senin (31/10) bahwa jumlah korban tewas telah bertambah menjadi 154. Sementara itu, 149 orang dilaporkan terluka dalam kejadian itu, dan 33 diantaranya dalam kondisi serius.