Suara.com - Pesatnya perkembangan industri mata uang kripto kerap menuai kritik akan besarnya penggunaan listrik. Pasalnya penggunaan penambangan kripto mayoritas masih berasal dari bahan bakar fosil.
Tentunya ini menimbulkan kontroversi dan juga polemik bagi keberlangsungan hidup manusia nantinya.
Sebuah perusahaan AS mencoba mencari jalan tengah dengan memanfaatkan sejumlah pembangkit listrik tenaga terbarukan seperti angin dan air.
Sumber: VOA Indonesia