Suara.com - Pada Minggu (02/10) malam, warga kembali mengunjungi Stadion Kanjuruhan di Malang, usai tragedi yang menewaskan setidaknya 125 orang.
Warga yang datang ke Kanjuruhan membawa karangan bunga dan menyalakan lilin, sebagai bentuk belasungkawa.
Mereka juga menggelar doa bersama. Salah satu warga yang datang adalah Adit. Sahabatnya menjadi korban dalam tragedi yang disebut sebagai 'hari gelap dalam dunia sepak bola' itu. "Saya kaget dan syok," ujarnya. "Saya kira, atmosfer di setiap pertandingan bola sudah membaik, jadi aman bawa keluarga," tambahnya.