Suara.com - Kerusuhan terjadi setelah laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya usai, pada Sabtu (1/10) petang. Korban meninggal dunia sempat disebutkan mencapai 174 orang.
Presiden Joko Widodo pada Minggu (2/10) memerintahkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk "mengusut tuntas kasus ini".
Mantan wali kota Solo ini juga telah memerintahkan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali untuk "melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya."
Sementara ini, kata Presiden Jokowi, Liga 1 akan dihentikan sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan penyelenggaraannya.
Korban jiwa dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan ini menjadi bencana terbesar kedua dalam sejarah sepak bola global. Pada 1964, sebanyak 328 orang meninggal dunia di Stadion Estadio Nacional di Lima, Peru, dalam pertandingan antara Peru dengan Argentina - juga setelah polisi menembakkan gas air mata yang menyebabkan eksodus massal.