Suara.com - Satu tahun setelah Taliban kembali berkuasa di Afghanistan, tercatat terjadi peningkatan angka keguguran juga kelahiran prematur.
Tim BBC mendapat akses peliputan ke rumah sakit bersalin di Provinsi Badakhshan, di mana para ibu hamil dengan kondisi darurat harus berbagi tempat tidur di bangsal yang penuh, tanpa akses ke obat-obatan yang memadai dan kurangnya tenaga kesehatan.
Imbasnya, sebagian harus melahirkan prematur. Beberapa bayi berhasil bertahan, namun sebagian lainnya, tidak. Selain itu, banyak ibu hamil yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan dan berakhir tidak selamat. Seperti yang terjadi pada Zarnam. Dia ditolak dua klinik karena fasilitas yang tidak memadai dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.