Suara.com - Hari itu, 9 Juli, dimulai dengan kepergian yang tiba-tiba dan janji pengunduran diri dari presiden. Warga Sri Lanka terbangun dengan kabar bahwa semalam, Presiden Gotabaya Rajapaksa melarikan diri dari negara itu setelah berjanji untuk lengser.
Pemerintahannya telah memicu aksi protes besar-besaran, di tengah pemadaman listrik dan kekurangan bahan pokok seperti bahan bakar dan makanan, yang dialami warga Sri Lanka selama berbulan-bulan.
"Kami berharap ada sekitar 10.000 orang yang datang berunjuk rasa. Tapi tanggal 9 Juli, pukul 9 pagi, banyak sekali yang berkumpul,” kata seorang aktivis. "Ini sungguh luar biasa".