Suara.com - Sebuah pesantren khusus santri tuli bernama Darul A’shom di Yogyakarta mengajar membaca Al-quran dengan menggunakan bahasa isyarat.
Kekhawatiran akan akses terhadap pendidikan agama anak tuli menjadi alasan di balik pendirian pesantren ini pada 2019. Berdasarkan data UNICEF 2020, hanya 7 dari 10 anak dengan kebutuhan khusus di Indonesia yang bersekolah SD.
Hanya sekitar separuhnya yang berhasil lulus dan lebih sedikit lagi yang meneruskan ke jenjang pendidikan selanjutnya.