Cerita Korban Selamat Gempa Afghanistan: Saya Tidak Kuat Bicara Tentang Ini

Rinaldi AbanBBC Suara.Com
Rabu, 29 Juni 2022 | 10:00 WIB
Sejumlah penduduk desa duduk di samping api unggun usai gempa mengguncang Provinsi Paktika, Afghanistan, Kamis (23/6/2022). Pemerintah yang dikelola Taliban di Afghanistan meminta bantuan internasional di tengah pelaksanaan operasi penyelamatan pascagempa dahsyat pada Rabu (22/6) di wilayah timur negara Asia itu. ANTARA FOTO/Xinhua/Saifurahman Safi/aww.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gempa bumi dengan magnitudo 6.1 mengguncang bagian timur Afghanistan pada Rabu (22/06). Otoritas setempat menyebut lebih dari 1.000 orang meninggal dunia. Salah satu korban selamat mengatakan dia kehilangan semua anggota keluarganya.

"Sembilan belas orang keluarga saya meninggal dunia. Saya tidak kuat berbicara tentang hal ini," kata Bibi Hawa yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit. Bibi adalah satu dari sekitar 1.500 korban luka yang berhasil dievakuasi.

Sistem kesehatan dan ekonomi Afghanistan nyaris kolaps bahkan sebelum gempa terjadi, akibat perang selama bertahun-tahun. Taliban, yang kini menguasai Afghanistan, memohon bantuan internasional. "Kami tidak bisa menangani bencana ini sendirian, kami meminta bantuan kepada pihak internasional," ujar Wakil Menteri Penanggulangan Bencana Taliban, Mawlawi Syarafuddin Muslim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI