Hilang Karena Pandemi, Malam Pengerupukan di Bali Kembali dengan Ogoh-ogoh Dan Baleganjur

Ikbal Maulana Suara.Com
Rabu, 02 Maret 2022 | 21:15 WIB
Ogoh-ogoh yang dibuat umat Hindu Desa Ngaru-Aru Kecamatan Banyudono, Boyolali. [Suara.com/Ari Welianto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah 2 tahun pandemi Covid-19 melanda Pulau Dewata, dua kali malam Nyepi di Bali sepi tanpa ogoh-ogoh dan baleganjur yang diarak ke jalanan. Namun, kini Gubernur Bali Wayan Koster beserta Majelis Desa Adat (MDA) memberi izin untuk pawai ogoh-ogoh di wewidangan banjar.

Hingga akhirnya malam ini, Rabu (2/3/2022) suasana sebelum pandemi Covid-19 melanda kembali terasa saat malam pengerupukan atau malam jelang Nyepi. Meskipun tak semua banjar di Bali membuat dan mengarak ogoh-ogoh.

Pantauan di seputaran jalanan Kota Denpasar suasana hiruk pikuk Pengerupukan, tradisi yang dijalankan masyarakat Hindu Bali begitu kental. Di tiap-tiap banjar rata-rata mulai memamerkan Ogoh-ogoh karya para teruna di pinggir jalan. Selengkapnya, tonton dalam video ini.

Video Editor: Yulita Futty Hapsari

Kontributor Bali : Yosef Rian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI