Suara.com - Lubang-lubang pembantaian terhadap orang-orang yang dituduh komunis pada 1965 di perbukitan Seulawah, di pinggiran kota Sigli, Aceh, menjadi ingatan kolektif masyarakat.
Berdasarkan informasi saksi, kami menuju ke salah-satu titik lokasi tidak jauh dari kawasan Simpang Betung, yang disebut tempat pembantaian. Kami bertemu pemilik lahan tersebut.
Warga setempat menyebut lubang-lubang pembantaian ini sebagai bukit tengkorak atau bukit PKI.
Peristiwa pembantaian 1965 di Aceh jarang diungkap ke publik. Narasi dominan yang beredar di masyarakat selama ini menyebut pembunuhan massal itu akibat kemarahan masyarakat terhadap PKI yang dianggap anti Tuhan.