Suara.com - Alegra Wolter mengalami gender dysporia sejak kecil. Dia terlahir sebagai laki-laki, tetapi merasa identitas gendernya perempuan.
Sempat mengalami gangguan kecemasan, dia mulai memberanikan diri terbuka dengan identitas gendernya lewat dukungan rekan sesama calon dokter ketika mengenyam pendidikan kedokteran di salah satu universitas swasta di Jakarta.
Sebagai seorang transpuan di dunia medis, dokter Alegra Wolter berusaha memperjuangkan sistem kesehatan di Indonesia agar lebih inklusif.
Dia berharap para transgender bisa merasa lebih nyaman mengakses layanan kesehatan tanpa khawatir dihakimi.