Suara.com - Amerika Serikat menuduh Rusia melindungi para peretas, termasuk Maksim Yakubets. Orang yang paling dicari karena telah membobol sistem keamanan digital perbankan, di beberapa negara dengan kerugian hingga ratusan juta dolar AS.
Atas dugaan kejahatan siber itu, Yakubets diburu dengan imbalan setara dengan Rp78 miliar.
Bahkan menurut informasi seorang wartawan investigasi di Rusia, pejabat FSB (Dinas Keamanan Federal Rusia) kerap menggunakan jasa para peretas itu.