Hidup di Suhu 50 Derajat: Neraka Perubahan Iklim di Mauritania, Afrika

Rinaldi AbanBBC Suara.Com
Jum'at, 22 Oktober 2021 | 11:05 WIB
Cuaca ekstrem di Mauritania, Afrika. (BBC Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah daerah di Mauritania, Afrika, yang dahulu adalah oase, tempat hidup 20.000 orang, kini ditinggalkan karena terkubur pasir.

Salah satu warganya, Mohammed Cheikh Chomouh tidak lagi bisa menemukan rumput untuk ternaknya. "Saya terpaksa memberi mereka makan kardus," ujar peternak kambing itu. "Jika tidak, mereka akan mati kelaparan."

Cuaca panas yang ekstrem, hujan yang tidak pernah datang, membuat tanah tidak lagi menghijau, sumber pangan hampir tidak ada dan akhirnya Mohammed memutuskan untuk pindah, membawa serta kambing-kambingnya ke wilayah dekat laut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI