Suara.com - Mustafa (33), tidak bisa berbicara karena terlahir tuli, namun dia memiliki penglihatan yang tajam. Kelebihannya itu membuat dia mudah menemukan orang utan.
Selain itu, orang utan kerap muncul dan mendekat saat mendengar panggilannya. Kemampuannya itu membuat dia sering diminta membantu peneliti menemukan orang utan.
Setiap hari, Mustafa melakukan patroli mandiri untuk memeriksa kondisi orang utan dan menjaga hutan dari pembalak liar. "Kalau pohon ditebang, nanti orang utan kelaparan," kata Mustafa, menggunakan bahasa isyarat.