Suara.com - Tak pernah terpikirkan oleh Tarko (45) yang sebelumnya berprofesi sebagai supir angkutan kota, kini harus terjun langsung bersinggungan dengan warga Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, dengan suspek Covid-19.
Memang profesi sebagai supir angkot pada masa pandemi bukanlah sesuatu yang menjanjikan. Oleh sebabnya, statusnya sebagai supir angkot terpaksa ia tanggalkan.
Sebenarnya peliknya profesi supir angkot telah dirasakan sejak berkembangnya aplikasi transportasi berbasis digital. Namun pandemi Covid-19 benar-benar "membunuhnya" secara utuh.
Video Editor: Dewi Yuliantini
Kontributor : Anang Firmansyah