Suara.com - "Saat saya menyebut kata 'penderitaan', itu sama sekali tidak menggambarkan apa yang kami alami," ujar Rabaa Abushaaban, salah seorang warga Gaza.
Dia mengisahkan kehidupannya selama gempuran 11 hari di Jalur Gaza.
Sementara Refaat Alareer menyebutkan tentang dilema yang dialami setiap orang tua di Gaza.
"Haruskah kami tidur bersama di satu kamar sehingga kami bisa tewas bersama saat serangan udara, atau haruskah kami tidur di ruang terpisah sehingga ada kesempatan selamat bagi beberapa anggota keluarga?" ujarnya.
Israel dan Palestina akhirnya menyetujui gencatan senjata yang mulai berlaku hari Jumat (21/05) pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Gencatan senjata antara kedua pihak itu diusulkan oleh Mesir dan berlaku secara "mutual dan tanpa syarat".