Suara.com - Aye Min Thant, jurnalis di Myanmar kini sudah berada di tempat yang aman setelah melarikan diri. Dia meninggalkan semuanya saat situasi semakin memanas setelah kudeta pada Februari lalu di Myanmar.
“Saya terpaksa melarikan diri karena semua jurnalis bisa ditangkap dan dibunuh," kata dia.
Menjadi jurnalis sekarang menjadi salah satu profesi paling berbahaya di Myanmar.
Tentara menangkap puluhan jurnalis, setidaknya 22 di antaranya terancam hukuman tiga tahun penjara, hanya karena berita yang mereka buat berdasar fakta di lapangan.