Suara.com - Pejabat pemerintahan di salah satu kabupaten yang terdampak menyebut banjir bandang dipicu kerusakan lingkungan akibat aktivitas masyarakat.
Namun aktivis lingkungan menyebut pemerintah tidak semestinya menyalahkan warga lokal. Dia menuding banjir ini justru terjadi karena kebijakan otoritas di NTT mengabaikan lingkungan.
Menurut data BNPB pada Selasa (06/04) sore, jumlah warga meninggal dunia sebanyak 86 orang, sementara puluhan lainnya masih dinyatakan hilang. Proses pengiriman bantuan untuk mencari dan mengevakuasi korban akibat banjir bandang dan tanah longsor masih sulit dilakukan lantaran akses ke lokasi bencana terganggu hujan deras dan gelombang tinggi.