Suara.com - Indonesia duduki peringkat ketiga penderita TBC tertinggi di dunia, di bawah India dan Cina. Diperkirakan 11 kematian terjadi setiap jam di Indonesia akibat bakteri TBC, Mycobacterium tuberculosis.
Salah satu penyebabnya adalah resistensi terhadap obat TBC atau MDR TB. Hasnawati Saleh, peneliti biologi molekuler di pusat riset Fakultas Kedokteran UNHAS atau HUM-RC mencoba mencari solusi resistensi obat TBC dengan cara menelisik gen kuman.
Lewat risetnya, ia ingin memahami efek obat terhadap pasien TBC demi mencari solusi efektif untuk mengobati pasien TBC. Penelitiannya ini juga dapat menjadi acuan bagi BPJS, apalagi pemerintah berusaha mencapai target Indonesia Bebas Tuberkulosis (TBC) 2030 nanti. Selengkapnya, tonton dalam video ini. (DW Indonesia)