Suara.com - Penyuntikan vaksin pertama terhadap Presiden Joko Widodo pada Rabu (13/01) di Istana Negara menjadi penanda dimulainya tahap pertama program vaksinasi massal Covid-19 di Indonesia.
Sebelumnya, pada Senin (11/01) Badan POM telah resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 produksi Sinovac yang bekerja sama dengan PT Bio Farma.
Vaksin ini dianggap telah sesuai dengan standar WHO yaitu nilai efikasi yang mencapai 65,3% dari hasil uji klinis yang dilakukan di Bandung.
Vaksin-vaksin tersebut akan diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung dengan penanganan Covid-19. Sebanyak 1.060.440 vial vaksin buatan Sinovac didistribusikan ke 34 provinsi dengan pengawalan ketat oleh kepolisian. Terlepas dari masalah persiapan tersebut, polemik mengenai vaksin juga masih terjadi di masyarakat.