Suara.com - Perang di Nagorno-Karabakh, wilayah perbatasan antara Armenia dan Azerbaijan berakhir dengan kesepakatan damai, setelah konflik berdarah yang berlangsung selama enam minggu.
Diperkirakan 5.000 orang meninggal dunia dalam perang tersebut dan ribuan lainnya harus mengungsi. Tak hanya tentara, warga sipil pun menjadi korban.
Sebagian besar warga Armenia memprotes kesepakatan damai tersebut karena dianggap sebagai wujud penyerahan diri terhadap kekuasaan Azerbaijan. "Mereka semua mati sia-saia," kata salah seorang warga. "Kenapa tadinya tidak berikan saja tanahnya, tanpa harus berperang?"