Suara.com - Erupsi Merapi 10 Tahun yang lalu meninggalkan kenangan yang sangat membekas bagi masyarakat lereng Gunung Merapi. Erupsi Merapi meluluhlantakkan sebagian wilayah DIY dan Jawa Tengah pada 26 Oktober 2010 hingga puncaknya yakni 5 November silam. Bahkan sang juru kunci Merapi saat itu, Mbah Maridjan juga gugur dalam peristiwa tersebut.
Tak hanya sang juru kunci, seorang wartawan Vivanews, Yuniawan Wahyu Nugroho juga menjadi korban dahsyatnya semburan awan panas kala itu. Mayarakat lereng Gunung Merapi yang tak menyangka akan terdampak, juga berbondong-bondong mengungsi dan menyelamatkan diri.
Situasi genting dan mencekam terjadi dimana-mana, yang ada hanya rasa takut dan tak berdaya dikala Sang Ancala sedang memperlihatkan kedahsyatannya.
Kini, sepuluh tahun berlalu. Mereka yang selamat dari peristiwa ini memiliki kisah sendiri yang tak bisa dilupakan. Juga, para keluarga korban yang ditinggalkan, memliki luka yang dalam atas rasa kehilangan orang-orang tercinta.
Satu dasawarsa berlalu, bagaimana kisah para penyintas bangkit dari luka yang pernah singgah di dalam hidup? Selangkapnya, saksikan penuturan para penyintas korban Erupsi Merapi 2010 dalam video ini.
Reporter: M Ilham Bakhtora, Mutiara Rizka Maulina
Kameraman: Yulita Futty, Fatikha Rizky Asteria, Sulistyo Jati K
Video Editor: Dewi Yuliantini