Suara.com - Perang antara Armenia dan Azerbaijan di perbatasan Nagorno-Karabakh ternyata melibatkan warga Suriah. Mereka dikirim ke Azerbaijan melalui Turki untuk menjaga pos militer di perbatasan tanpa pelatihan bertempur.
Beberapa hari kemudian, perang pecah. Warga Suriah yang diberi seragam tentara Azerbaijan dan dibekali senjata api, diterjunkan bertempur di garis depan.
Banyak yang manjadi korban. "Kami menangis ketakutan, kami ingin pulang ke Suriah. Kami hanya warga miskin, bukan tentara," kata Abdullah (bukan nama sebenarnya) kepada BBC. Saat meminta kepada komandan tentara Azerbaijan untuk kembali dipulangkan ke Suriah, mereka malah diancam hukuman penjara.