Polisi Pukul Mundur Demonstran Tolak UU Cipta Kerja di Semarang

Rinaldi Aban Suara.Com
Rabu, 07 Oktober 2020 | 21:00 WIB
Ketika massa aksi ditangkap oleh polisi (Suara.com/Dafi Yusuf) 
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) "Tolak Omnibus Law" di Semarang ricuh. Beberapa masaa aksi menjadi korban tindakan represif polisi. Beberapa massa aksi ada yang dipukuli dan harus dilarikan ke rumah sakit. 

Koordinatur Geram, Arif Afruloh menyanyangkan tindakan represif polisi, banyak massa aksi yang dipukuli dan ditendang. Bahkan tak sedikit masa aksi yang turut ditangkap oleh polisi. "Banyak yang dipukuli dan ditendangi," jelasnya kepada Suara.com, Rabu (7/10/2020). 

Berdasarkan laporan yang ia peroleh terdapat massa aksi yang hidung dan kakinya patah. Beberapa masa aksi terpaksa ditandu dan segera dilarikan ke rumah sakit. 

"Ada yang sampai hidung dan kakinya patah. Saat ini yang sudah dilarikan ke rumah sakit itu banyak,"ujarnya.

Video Editor: Dewi Yuliantini

Kontributor : Dafi Yusuf

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI