Suara.com - Merawat pasien Covid-19 di banyak rumah sakit di Venezuela adalah mimpi buruk bagi para tenaga medis. Mereka tidak disediakan masker dan sarung tangan, bahkan harus membayar sendiri untuk Alat Perlindungan Diri (APD) yang mereka kenakan setiap hari.
Rumah sakit juga tidak memiliki persediaan air yang cukup, sehingga para tenaga medis tidak bisa mencuci tangan setelah selesai bekerja. Minimnya fasilitas dan sanitasi membuat tenaga medis rentan tertular. Dari 600 pasien Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia, 200 di antaranya adalah tenaga kesehatan.
Dengan gaji sekitar US$4 atau sekitar Rp60.000 per bulan, beban pekerjaan mereka terasa semakin berat. Beberapa mencari pekerjaan tambahan, menjadi petani.Mengundurkan diri pun sia-sia, karena pemerintah tetap memaksa mereka bekerja.
Berusaha agar suara mereka didengar, seorang perawat mengisahkan kegelisahannya pada media. Alih-alih mendapatkan bantuan, dia justru ditangkap dan dipenjara.