Suara.com - Sekitar empat tahun lalu, ia nyaris kembali ke Indonesia. Kala itu pemerintah tengah gencar-gencarnya hendak mewujudkan program kendaraan listrik. Merasa cocok dengan keahliannya, Dr. Mariyam Susana Dewi Darma atau yang akrab disapa Susan, pun menghubungi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi siapa tahu keahliannya dapat bermanfaat. Sayang aturan administratif menjegalnya.
Dalam wawancara yang berlangsung via zoom di Kota Karlsruhe, Jerman, Susan menjelaskan segala seluk beluk teknologi lithium and battery, termasuk ide mengelola limbah baterai yang sudah kadaluarsa hingga perkembangan terkini terkait baterai post-lithium, alternatif bahan baku di luar logam lithium. Berikut wawancara eksklusif kontributor suara.com Rin Hindryati.
Creative/Video Editor: Andi Femy Azizah/Ade Dianti/Yulita Futty Hapsari
Kontributor : Rin Hindryati