Suara.com - Di saat pandemi masih melanda Yaman, hanya ada satu rumah sakit yang beroperasi di Kota Aden, rumah bagi lebih dari satu juta penduduk. Dokter-dokter memilih pergi dari kota karena takut pada penyebaran Covid-19 dan ketiadaan alat perlindungan diri yang memadai.
Hanya satu dokter yang bertahan, Dr Zoha. Abdulkareem yang kehilangan ayahnya karena virus corona, kini mengkhawatirkan keselamatan seluruh keluarganya. "Di negara ini, kami tak bisa mengandalkan pemerintah," katanya.