Eks Kepala BPOM Sampurno (Part 1): Realitas Industri Farmasi Indonesia

Ikbal Maulana Suara.Com
Minggu, 20 September 2020 | 11:00 WIB
Eks Kepala BPOM Sampurno dalam wawancara eksklusif bersama Suara.com (Tangkapan layar/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri farmasi Indonesia tidak akan bisa diandalkan dalam situasi darurat, terutama saat pandemi melanda seperti Covid-19 sekarang. Pasalnya, ketergantungannya pada impor bahan baku tinggi betul; hal yang membuat pengadaan obat-obatan niscaya serba terhambat.

Keadaan tidak terlalu mengkhawatirkan kalau saja kondisi normal. "Ketika terjadi pandemi, globalisasi menjadi deglobalisasi. Maka, industri farmasi Indonesia pun kesulitan mendapatkan bahan baku," kata mantan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Sampurno, kepada Suara.com.

Dalam percakapan eksklusif sejam via Zoom dengan kontributor Suara.com, Rin Hindryati, Sampurno blak-blakan membeberkan apa yang seharusnya dilakukan semua pihak, termasuk pemerintah, untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor. Juga strategi mengembangkan potensi obat yang berbasis herbal dan bioteknologi. Selengkapnya, tonton dalam video ini.

Video Editor: Sulistyo Jati K

Kontributor : Rin Hindryati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI