Suara.com - Pengunjuk rasa anti-pemerintah China di Hong Kong tak lagi berhadapan dengan aparat di jalanan, tapi juga di dunia maya. Apalagi setelah Beijing menetapkan aturan baru terkait pengawasan di internet.
Sejumlah aktivis menyatakan, polisi China menggunakan teknologi peretas dari perusahaan asal Israel bernama Cellebrite, untuk menembus kode rahasia sebuah ponsel.