Suara.com - Indonesia diperkirakan menghadapi lebih dari 400 ribu kelahiran yang ‘tak direncanakan’, akibat sulitnya akses mendapatkan alat kontrasepsi di kala pandemi virus corona.
Banyak klinik kesehatan yang tutup saat PSBB diterapkan akibat Covid-19. Saat klinik mulai dibuka kembali, masyarakat masih khawatir keluar rumah karena takut tertular virus corona.
BKKBN menyebut sekitar 98% pengguna alat kontrasepsi di Indonesia adalah perempuan, karena hanya sedikit pria yang bersedia menggunakan kondom.