Suara.com - Meski WHO sudah menghapus homoseksualitas dari daftar gangguan kejiwaan, praktik terapi 'penyembuhan' gay masih berlangsung hingga kini. Remaja berusia 17 tahun di Yordania mengikuti terapi penyembuhan yang ia temukan di internet.
Terapi itu awalnya berhasil, dia bisa menahan hasrat orientasi seksualnya, tetapi seiring waktu berjalan, terapi itu justru membuatnya melakukan percobaan bunuh diri.
Dalam terapi, dia 'divonis' tidak dekat dengan sang ayah dan mencari figur seorang ayah kepada pria lain di luar sana. Begitupun kritik terhadap pola asuh sang ibu yang membiarkannya tumbuh di tengah lingkungan perempuan.