Peti Jenazah Menjadi Penanda: Kesedihan dan Keuntungan

Rabu, 06 Mei 2020 | 17:08 WIB
Suherman (45), punggawa Yayasan Sahabat Duka yang berbasis di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Sejak pandemi Covid-19 menelan banyak nyawa, peti jenazah menjadi penanda: ada yang bersedih, ada yang meraup untung.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama dua pekan ke belakang, Suherman (45) bekerja lebih keras. Punggawa Yayasan Sahabat Duka yang berbasis di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa, Jakarta Timur itu bisa mengerjakan 10 sampai 15 peti.

Hal tersebut lantaran jumlah korban meninggal dunia akibat Covid-19 terus bertambah. Terlebih, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kerap memesan peti jenazah dalam skala besar di Yayasan Sahabat Duka.

Suherman bercerita, beberapa waktu lalu ada orang yang memesan lebih dari 15 peti jenazah. Jumlah tersebut, kata Suherman, harus rampung dalam waktu yang singkat.

Video Editor: Fatikha Rizky Asteria N

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI