Suara.com - Berawal dari kesulitannya saat berkomunikasi dengan orang-orang sekitar yang mengenakan masker wajah selama pandemi Covid-19. Dwi Rahayu Februarti seorang difabel bisu dan tuli asal Sleman, Yogyakarta membuat masker wajah transparan untuk memudahkannya berkomunikasi dengan orang lain.
Dwi Rahayu berkomunikasi dengan cara membaca gerakan bibir lawan bicara. Karena mengandalkan gerak bibir dan ekspresi wajah, komunikasi menjadi persoalan besar bagi bisu dan tuli seperti Dwi di masa pandemi virus corona.
Dibantu suaminya yang juga difabel bisu dan tuli, Dwi mendesain dan menjahit sendiri masker transparan di rumahnya di daerah Sleman, Yogyakarta untuk dibagikan ke sesama teman difabel bisu dan tuli. Selengkapnya, tonton dalam video ini (VOA Indonesia)