Kemenkes Angkat Bicara soal Tren Jabat Tangan dan Masker

Rabu, 04 Maret 2020 | 17:58 WIB
Ilustrasi seorang perempuan mengenakan masker. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Adanya dua orang warga Depok yang positif terinfeksi virus corona Covid-19 membuat banyak masyarakat panik berlebihan, dan tidak membaca lebih jauh bagaimana penularan virus. Alhasil, berbagai praktik pencegahan keliru dilakukan, yang malah dianggap tidak efektif.

Takut untuk berjabat tangan dinilai langkah yang terlalu berlebihan, karena yang terpenting adalah menjaga kebersihan seperti selalu tidak lupa mencuci tangan sebelum melakukan kegiatan.

"Nah, kalau kemudian apakah jabat tangan apakah cium tangan, itu jadi sesuatu yang penting, kalau kita sakit salaman sama dia kena. Jangan terpaku pada prinsip itu," ujar Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kemenkes di Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Perlu diingat, virus ini menginfeksi saluran pernapasan dan penularannya melalui droplet atau partikel kecil dari mulut atau hidung penderita. Jadi yang terpenting melakukan etika bersin dan batuk, yakni menggunakan masker atau menutup hidung dan mulutnya agar tidak terkena orang lain, lalu mencuci tangan.

Video Editor : Fatikha Rizky Asteria N 

Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI