Suara.com - Partner dari Melati Daeva Oktavianti itu diklaim ingin kembali mencicipi manisnya gelar juara.
Kabar tersebut diungkapkan pelatih Richard Mainaky. Kendati enggan memberi target muluk, juru taktik asal Ternate, Maluku Utara itu sangat mendukung keinginan Praveen.
Praveen Jordan bukan 'bocah' baru di ajang All England. Pebulutangkis kelahiran Bontang, Kalimantan Timur itu pernah menaiki podium tertinggi pada 2016 silam.
Kala itu, Praveen yang masih berpasangan dengan Debby Susanto jadi yang terbaik usai menundukan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark) di partai final.
"Ucok--sapaan akrab Praveen--sendiri sudah merasa bahwa dia mau mengulangi capaian itu walaupun dengan pasangan berbeda," ujar Richard Mainaky di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur.
"Jadi dia ingin jadi juara lagi gitu loh. Bukan cuma target, tapi punya antusias dan ambisi untuk ambil gelar juara," tambahnya.
Sejak Praveen/Debby menjadi juara empat tahun silam, ganda campuran Indonesia seakan 'mati suri' di All England. Hingga kini belum ada lagi pasangan yang mampu meraih prestasi serupa.
Kedigdayaan sektor ganda campuran Merah Putih terakhir terjadi di era Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Keduanya sukses mendominasi ajang bulutangkis tertua di dunia itu dari 2012 hingga 2014.
Video Editor: Dewi Yuliantini