Terompet Tradisional Turutu dari Banyumas Semarakkan Tahun Baru

Yulita Futty Suara.Com
Sabtu, 28 Desember 2019 | 13:42 WIB
Nini Tarsih meniup terompet turutu raksasa hasil buatannya sendiri di Desa Karanglo, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Kamis (26/12/2019). (Suara.com/Anang Firmansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan helai janur segar tertata acak di dalam rumah Nini Tarsih (64), warga RT 1 RW 1, Desa Karanglo, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Biasanya janur identik dengan ketupat, kerajinan tangan tradisional, dan lainnya.

Namun berbeda bagi warga Desa Karanglo, janur tersebut disulap menjadi terompet tradisional dengan berbagai macam ukuran yang digunakan untuk menyambut tahun baru.

"Tradisi membuat dan meniupkan terompet turutu sudah berlangsung secara turun temurun. Karena umurnya tidak bisa panjang, jadi warga sini membuat terompet beberapa hari menjelang pergantian tahun. Tapi dijamin ramah lingkungan karena bekas janur bekas terompet bisa teruarai dalam waktu sebentar," kata Nini Tarsih yang sehari-harinya menjual sovenir berbahan dasar bambu sejak tahun 1987.

Menurut Ni Tarsih, kegiatan tersebut sudah berlangsung puluhan tahun, hanya saja bahan yang digunakan berbeda. Dahulu saar Ni Tarsih masih bertani, terompet tersebut dibuat menggunakan bahan dasar jerami. Tapi seiring berjalannya waktu, ia mengajak tetangganya untuk turut merayakan pergantian tahun baru dengan membuat terompet berbahan dasar hasil alam yang bisa ditemui sekitar rumahnya.

"Kegiatan ini tentunya, juga sebagai upaya mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai. Istilahnya mengisi waktu liburan anak-anak sini. Selain itu juga melatih anak agar terbiasa bersosialisasi secara langsung," kata Ibu beranak dua ini.

Video Editor: Heriyanto

Kontributor : Anang Firmansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI