Evaluasi 2019 Praveen dan Melati, Asisten Pelatih: Belum Lapar Gelar

Kamis, 26 Desember 2019 | 20:00 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, memperlihatkan medali emas SEA Games 2019 yang diraih usai mengalahkan Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai (Malaysia), Senin (9/12). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks parnter Liliaya Natsir tak menampik Praveen/Melati punya teknik mumpuni sebagai pasangan. Aspek mental lah yang justru menjadi masalah utama peringkat lima dunia tersebut.

Menurut Nova, kedua anak latihnya itu belum terlihat lapar akan gelar juara. Kondisi itu membuat penampilan Praveen/Melati cendrung tidak stabil.

"Sebenarnya masalah mental itu banyak. Praveen/Melati itu (kurang) daya juang, fokus," beber Nova di Pelatnas PBI, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (26/12/2019).

"Sekali dua kali turnamen bagus, tapi turnamen ketiga ada kendala mereka tidak mau memaksa. Kurang lapar gelar. Harus ada kemauan lebih, dan itu diimbangi latihan," sambungnya.

Sepanjang 2019, prestasi Praveen/Melati bisa dibilang tak buruk-buruk amat. Mereka berhasil melaju ke babak final sebanyak enam kali, dengan tiga diantaranya jadi juara.

Tiga podium tertinggi yang berhasil diraih Praveen/Melati antara lain Denmark Open, French Open, dan SEA Games 2019.

Khusus di Denmark dan French Open, Praveen/Melati bahkan sukses secara back-to-back menundukan peringkat satu dunia asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

"Kalau signifikan belum ya. Penampilan mereka belum memenuhi ekspektasi kami," tegas Nova.

Video Editor: Dewi Yuliantini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI