Suara.com - Jelang Natal dan Tahun Baru permintaan daging babi seperti di Sumatera Utara dan Sulawesi Utara meningkat. Namun, belakangan muncul isu yang meresahkan masyarakat bahwa wabah demam babi Afrika (African Swine Flu) telah mengancam Indonesia.
Ditemukan sebanyak 30.000 ribu mati sejak medio September 2019 karena demam babi Afrika. Lantas bagaimana langkah pemerintah dalam menaggapi problem demam bagi terkait konsumsi babi serta produk olahannya menjelang Natal dan Tahun Baru ini?
Ditemui Suara.com usai melakukan konferensi pers, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan sejumlah langkah guna mencegah dampak demam babi terhadap konsumen.
"Terkait serangan demam babi kami menyampaikan apa yang sudah disampaikan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian. Bahwa demam babi itu tidak berpengaruh ke tubuh manusia," ucap Penny, Senin (23/12/2019) di kantor BPOM, Jakarta Pusat.
Berdasarkan penelitian yang sudah ada, disebutkan proses olahan pangan dari babi sudah melewati proses yang dapat mematikan virus atau ancaman bahaya lainnya ke tubuh manusia.
Video Editor: Fatikha Rizky Asteria N