Suara.com - Menjadi disabilitas tunarungu atau tidak bisa mendengar kendala terbesarnya adalah komunikasi. Tidak bisa mendengar, dan tidak tahu cara menyampaikan pesannya. Alhasil, kita membutuhkan juru bahasa isyarat untuk menerjemahkan kepada mereka yang tidak mengerti.
Tapi, penasaran nggak sih bagaimana kita bisa belajar bahasa isyarat, sulitkah?
Uci, Juru Bahasa Isyarat PLJ Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengatakan selayaknya mempelajari bahasa pada umumnya, hal mendasarkan yang harus dipelajari adalah alfabet atau abjad dalam bahasa isyarat.
"Basicly-nya kalau mau bisa bahasa isyarat harus tau dulu A sampai Z, sudah hafal ketika ketemu orang tuli, kita tinggal tanya, meja itu apa isyaratnya, tinggal dispelling dieja M,E,J, A, itu lebih mudah, nanti akan mereka kasih tahu, meja tuh kaya gini, yang penting basicnya abjadnya dulu," ujar Uci kepada Suara.com di The Westin Jakarta, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019)
Perlu diingat juga, bahasa isyarat adalah bahasa ibunya para penyandang disabilitas tunarungu. Jadi, salah tuh, persepsi tentang orang normal yang mengajarkan bahasa isyarat kepada tunarungu. Sebaliknya, para ahli atau pengajar bahasa isyarat aslinya adalah seorang tunarungu.
Video Editor: Yulita Futty Hapsari