Suara.com - Kampung Laweyan, Surakarta, Solo, Jawa Tengah, populer sebagai wisata kampung batik yang menyimpan cerita sejarah sejak abad pertengahan hingga kerajaan. Gang-gang sempit yang diapit dinding-dinding setinggi lima meter akan membawa pengunjung dihantui rasa penasaran tentang apa yang ada di baliknya.
Ketua Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan, Alpha Fabela Priyatmono, kepada Suara.com di Solo, Jawa Tengah menjelaskan kampung Laweyan juga menyimpan kekayaan arsitektur Jawa Kuno peninggalan kejayaan kerajaan Majapahit. Bangunan khas dari rumah-rumah penduduk disini terletak pada pintu besar dengan desain unik yang kaya unsur filosofi dan seni. Sebagian rumah-rumah penduduk di sini masih meninggalkan bagian orisinil masa lampau, terutama pintu.
Namun, sambungnya, di antara tiga blok rumah-rumah yang berjejer di lahan seluas kurang lebih 24 hektar ini, masih tersimpan sebuah rumah kuno yang masih amat terjaga keasliannya. Boleh dibilang, 99 persen rumah yang dihuni oleh generasi penerus ini masih asli.
Selain rumah tua yang masih orisinil, keunikan lain dari kampung Laweyan adalah bangunan tua bergaya arsitektur Eropa yang selaras dengan hunian masyarakat Jawa berkonsep Jawa dengan bentuk limasan dan beragam desain pintu.
Video Editor: Suciati