Suara.com - Isu kekosongan stok obat antiretroviral (ARV) yang harus diminum pengidap HIV atau ODHA setiap hari, tenyata bukan isapan jempol belaka. Hal ini dirasakan langsung oleh para ODHA baik di kota besar hingga di pedalaman Indonesia.
Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (SEKNAS FITRA) pun menanggapi isu kekosongan stok obat antiretroviral (ARV), saat ditemui di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019). Mereka menduga adanya indikasi permainan dalam hal pengadaan barang dari pihak yang mengadakan obat ARV untuk penderita ODHA.
Sekedar informasi, obat ARV harus terus menerus diminum para ODHA demi mencegah resistennya virus tubuh dan menggerogoti kesehatan, hingga berefek pada kematian. Simak selengkapnya dalam video ini
Video Editor: Fatikha Rizky Asteria N