Stok Obat ARV Kosong, Seknas Fitra Menduga Adanya Indikasi Korupsi

Kamis, 19 September 2019 | 20:02 WIB
SEKNAS FITRA saat ditemui di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat (Suara.com/Dini Afrianti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu kekosongan stok obat antiretroviral (ARV) yang harus diminum pengidap HIV atau ODHA setiap hari, tenyata bukan isapan jempol belaka. Hal ini dirasakan langsung oleh para ODHA baik di kota besar hingga di pedalaman Indonesia.

Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (SEKNAS FITRA) pun menanggapi isu kekosongan stok obat antiretroviral (ARV), saat ditemui di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019). Mereka menduga adanya indikasi permainan dalam hal pengadaan barang dari pihak yang mengadakan obat ARV untuk penderita ODHA.

Sekedar informasi, obat ARV harus terus menerus diminum para ODHA demi mencegah resistennya virus tubuh dan menggerogoti kesehatan, hingga berefek pada kematian. Simak selengkapnya dalam video ini

Video Editor: Fatikha Rizky Asteria N

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI