Suara.com - Kasus berita hoaks yang menjerat Tri Susanti terkait beredarnya foto bendera Merah Putih yang dalam kondisi rusak dan tergeletak di selokan. Imbas dari hoaks tersebut memicu massa dari sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) menyerbu dan mengepung asrama Mahasiswa Papua di kawasan Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur.
Tri Susanti alias Mak Susi yang merupakan Kader dari Partai Gerindra ini akhirnya memenuhi panggilan penyidik Subdit Cyber Crime Polda Jatim. Tri Susanti telah diperiksa sebagai tersangka dan resmi di tahan terkait kasus penyebaran berita bohong atau hoaks yang memicu pengepungan terhadap asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.
Namun, seiring dengan penyelesaian konflik yang berada di Papua, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto mengatakan akan mencabut blokir internet di Papua dan Papua Barat, Kamis (5/9/2019) mendatang. Namun, hal itu pun jika situasi dan kondisi di Papua dan Papua Barat telah benar-benar kondusif.
Mulanya, Wiranto menuturkan alasan mengapa pemerintah melakukan pembatasan akses internet di Papua dan Papua Barat. Menurutnya, pembatasan akses internet tersebut dilakukan lantaran banyak oknum-oknum yang menghasut dan memanfaatkan kondisi di Papua dan Papua Barat dengan menyebarkan berita bohong atau hoaks guna memicu kerusuhan.
Dan hari ini, Jokowi baru saja menggelar pertemuan dan makan bersama Tokoh Papua.
Perwakilan yang hadir dari Kabupaten Kepulauan Yapen adalah Otniel Matias Kayani, Royland Worembay, dan Amos Ayum. Sedangkan perwakilan pemenang dari Kabupaten Nduga adalah Tekius Heluka, Giyanus Kumungga, Agung Rezki, dan Oktavianus Tara Putra.
Dalam santap siang tersebut, Otniel menjelaskan bahwa Presiden Jokowi dan para warga Papua turut membahas sejumlah isu penting. Ia juga menyampaikan hal-hal yang menjadi aspirasi masyarakat kepada Presiden Jokowi untuk memajukan daerahnya.
Video Editor: Yulita Futty Hapsari