Suara.com - Bagi penikmat kopi di Jakarta, nama merek Kopi Bis Kota bukan hanya sekadar bubuk kopi nikmat yang terlahir dari tangan dingin Wong Hin. Kopi Bis Kota yang lahir sejak tahun 1943 di Toko Sedap Djaja Wong Hin masih menyisakan daya tarik hingga kini di tengah gempuran kopi saset nan instan.
Jika Anda menjejak ke kawasan Pasar Jatinegara tepatnya di Jalan Pintu Pasar Timur No 40, Anda akan disambut oleh wangi khas bubuk kopi yang baru digiling dan siap dijemput oleh sang pembeli. Masih menggunakan alat giling sederhana dari zaman Jepang, Kopi Bis Kota terdiri dari kopi robusta bubuk dan WIB atau west indische bereiding dari Sumatera serta arabika murni.
Bisnis menjual kopi dari Jawa, Sumatera dan Sulawesi ini telah berjalan hingga 75 tahun dan generasi ketiga dari Wong Hin yang kini meneruskan usaha legendaris ini tetap konsisten mengemas Kopi Bis Kota menggunakan kantung kertas cokelat. Simak kisah Kopi Bis Kota dalam video berikut.
[ Producer & Videografer: Jane Anthrani/ Dendi Afriyan/Peter Rotti ]
Baca Juga: 'Bis Kota', Melawan Kopi Saset dari Utara Jakarta
[ Video editor: Matheust Pradhana ]