Suara.com - Romantisme dan kesetiakawanan sosial yang jadi bagian sejarah apotheek Chung Hwa terus lekat hingga kini sejak kedai Pantjoran Tea House secara konsisten kembali menjalankan tradisi patekoan, yaitu meletakkan teko berisi teh dan 8 cangkir dan dibagikan secara cuma-cuma bagi siapa saja yang melintas di kawasan Glodok.
Kedai Pantjoran Tea House yang kini hadir setelah melewati fase revitalisasi memberi gairah baru di kawasan Glodok yang penuh hiruk-pikuk. Saat Anda menjejak ke dalam kedai teh yang berarsitektur khas Tiongkok ini, Anda akan terbawa dalam suasana khas nostalgia.
Selain menyajikan kuliner dan teh spesial, kedai ini juga memberikan edukasi bagi para pengunjung tentang teknik menyeduh teh hingga pilihan teh terbaik untuk di konsumsi. Penasaran? Simak selengkapnya dalam video berikut.