Suara.com - Di antara para korban selamat ledakan bom di Bandara Brussels, Belgia, ada satu orang yang ternyata sebelumnya pernah selamat dari dua serangan teroris. Mason Wells, (19), seorang misionaris asal Amerika Serikat, lolos dari maut dalam serangan bom Boston, AS, tahun 2013, dan serangan teror Paris, Prancis tahun 2015.
Mason mengalami robek pada bagian tendon otot bagian belakang tungkainya dalam ledakan di Bandara Brussels, Selasa (22/3/2016). Luka tersebut diduga diakibatkan oleh serpihan yang terlontar saat bom meledak. Mason juga mengalami luka bakar di bagian wajah dan tangannya.
Saat ini, Mason berada di sebuah rumah sakit di Belgia dan dalam kondisi stabil. Ia diperkirakan akan pulih.
Dua misionaris lainnya juga bersama Mason saat ledakan terjadi. Keduanya selamat meski mengalami luka-luka.
Ini jadi serangan teroris ketiga yang dialami Mason, demikian disampaikan ayahnya Chad Wells. Chad mengungkapkan, dirinya bersama Mason ada di lokasi ledakan Bom Boston, tahun 2013 silam. Ketika itu, mereka hanya berjarak satu blok dari titik pusat ledakan.
Tak dinyana, Mason juga berada di Paris, saat serangan teror terjadi di ibu kota Perancis tersebut tahun 2015 lalu. Mason berada amat dekat dengan lokasi ledakan di Paris dan terkena luka bakar pula. (Dailymail/ABC News/ Youtube)