VIDEO: Ini Dia Film "Jalanan" yang Pukau Eropa

Ardi Mandiri Suara.Com
Rabu, 01 April 2015 | 17:42 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Film dokumenter "Jalanan" karya sutradara asal Kanada Daniel Ziv, berhasil mencuri perhatian penggemar film di Inggris dalam penayangan di Theater Horse Hospital, London, Selasa (31/3/2015) malam waktu setempat.

Film tersebut berkisah tentang Jakarta dan potret Indonesia melalui mata tiga pengamen muda yang humoris dan gigih menjalani hidup yakni Titi, Boni dan Ho.

Film itu berhasil meraih berbagai penghargaan diantaranya Film Dokumenter Terbaik di Busan International Film Festival (BIFF) di Korea dan meraih "People's Choice Award" untuk kategori Film Dokumenter di Melbourne International Film Festival (MIFF) dan menjadi film menutup Festival Film Asia House yang berlangsung sejak 27 Maret lalu.

Festival film Asia House ke-7 yang mendapat dukungan dari Prudential plc itu juga menampilkan film karya sutradara muda di wilayah Asia Pacifik seperti Kamboja, Myanmar, Vietnam, India, Jepang dan Uzbekistan serta memberikan fokus dan retrospektif pada Mongolia.

Film Indonesia lain yang diputar dalam acara Opening Gala Night adalah "Selamat Pagi, Malam" yang diterjemahkan menjadi "In the Absence of the Sun" yang juga dihadiri sang sutradara Lucky Kuswandi.

"Film yang menarik dan mengambarkan sisi lain kehidupan masyarakat kota Jakarta," ujar Emma Woodhouse kepada Antara London.

Menurut Emma, film "Jalanan" sangat menyentuh dan juga memberikan motivasi serta sangat inspiratif khususnya yang ditujukan oleh ketiga tokoh pengamen yang berfikiran positif.

Pembuatan film "Jalanan" yang memakan waktu enam tahun ini, mendapat apresiasi dari penonton di Inggris yang mengangkat keseharian ketiga pengamen jalanan yang terpinggirkan dari hiruk-pikuk Ibukota, tanpa rekayasa. Dalam film "Jalanan" terdapat banyak momen mengharukan, perjuangan serta ketidakadilan, namun juga banyak terdapat humor yang mengikat, musik yang mudah diingat, keindahan hidup dan harapan.

Dilema dan konflik yang ada dalam film ini mewakili gambaran besar dari populasi urban di negara berkembang, khususnya 10 juta orang di Indonesia dan ratusan juta lainnya di seluruh Asia. Film itu berhasil memotret anak jalanan dan meningkatkan kesadaran akan kondisi dan perjuangan mereka. (Antara/ Jalanan Movie/ Youtube)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI