Suara.com - Menurut para pakar penerbangan, bagian paling berbahaya dalam perjalanan udara adalah tinggal landas dan mendarat. Sangat jarang sebuah pesawat mengalami kecelakaan ketika sedang melayang 11.000 km di atas permukaan laut.
Menurut data statistik yang dimiliki Boeing, produsen pesawat terbang asal Amerika Serikat, hanya sembilan persen kecelakaan terjadi saat pesawat sedang berada di ketinggian.
Kecelakaan pesawat yang menimpa Asiana Airlines di San Francisco, AS, Juli 2013, misalnya terjadi saat akan mendarat di San Francisco, Amerika Serikat. Dari 307 penumpang dan awak dalam penerbangan itu, tiga dinyatakan tewas sementara sisanya menderita cedera.
Tetapi jika Anda melihat proses tinggal landas dan pendaratan di Birmingham Airport, Inggris di bawah ini, jantung Anda bisa saja berdebar-debar. Betapa tidak selama musim dingin 2014, beberapa pesawat harus dengan sangat susah payah mendarat, tinggal landas, dan bahkan membatalkan pendaratan di menit-menit terakhir.
Sukarnya pendaratan di bandara itu diduga karena angin kencang dan landasan yang licin.