Suara.com - Museum, umumnya, berisikan koleksi benda-benda bersejarah atau berharga. Tapi, di Islandia, tepatnya di Kota Husavik, Phallological Museum justru mengoleksi penis.
Sigurdud Hjartarson, sang pemilik, menuturkan bahwa dirinya membuka meseum pada 1997. Saat itu, ia hanya memiliki 62 penis hewan. Beruntung dengan cepat museumnya tersohor, sehingga koleksinya bertambah menjadi 276 penis.
Penis-penis yang dikoleksi, awalnya, adalah penis milik seluruh hewan yang ada di dunia. Seperti kerbau, sapi, dan kuda. Tapi, kata Hjartarson, museumnya tidak lengkap apabila belum memiliki penis manusia.
Beruntung, "museum penis" milik Hjartarson itu bakal mendapatkan tiga koleksi tambahan, yakni penis milik manusia. Adalah tiga lelaki tua yang rela menyumbangkan penisnya agar dapat diabadikan di museum.