Sedangkan kecepatan internet Indonesia kategori fixed broadband mendapatkan skor 32.38 Mbps untuk download, 20.88 Mbps untuk upload, dan latensi 8ms.
Dalam upaya mempercepat adopsi 5G, Kementerian Komunikasi dan Digital mengusulkan penerapan model Multi-Operator Core Network (MOCN), seperti yang telah berhasil diterapkan di Malaysia.
Model ini memungkinkan operator berbagi infrastruktur, sehingga dapat mempercepat ekspansi jaringan sekaligus menekan biaya investasi.
Malaysia yang memulai implementasi 5G bersamaan dengan Indonesia pada 2021 kini telah mencapai cakupan 80%, sementara Indonesia masih tertinggal jauh dalam penetrasi jaringan 5G.
Selain itu, pemanfaatan infrastruktur milik PLN juga menjadi solusi strategis dalam memperluas jaringan telekomunikasi ke daerah-daerah yang masih minim akses internet.
Dengan memanfaatkan tiang listrik PLN untuk distribusi serat optik, biaya investasi dapat ditekan hingga 67 persen, mempercepat penetrasi internet dengan lebih efisien.
“Implementasi 5G yang optimal dapat mengurangi Total Cost of Ownership (TCO) hingga 54% dibandingkan dengan 4G. Dengan strategi yang tepat, kita dapat memenuhi kebutuhan industri, bisnis, dan masyarakat akan jaringan yang lebih cepat dan andal,” ucap Menkomdigi Meutya Hafid dalam keterangannya pada Selasa (18/3/2025) lalu.
Untuk mendukung pengembangan jaringan 5G, pemerintah juga akan segera merilis pita frekuensi 2,6 GHz pada 2025. Sementara itu, pita 3,5 GHz, yang merupakan spektrum utama 5G global, masih digunakan untuk layanan satelit hingga 2034.
Dalam rangka memastikan transisi yang lancar dan berkelanjutan, diperlukan strategi migrasi spektrum yang komprehensif dan terkoordinasi.
Baca Juga: 6 Drama China yang Diadaptasi dari Novel Ma Boyong, Terbaru The Mutations
Danantara memiliki peran strategis dalam mengawal proses ini, terutama karena tiga dari empat operator satelit nasional yang menggunakan pita 3,5 GHz yakni Telkom, Telkom Satelit Indonesia, dan BRI, di mana perusahaan itu berada di bawah portofolionya.